Kamis, 10 Maret 2011

buat mira ;) hapalin yaa mir


1) Samsul Bahri sebagai pelaku utama (Tokoh Protagonis), anak Sultan Mahmud Syah (penghulu di Padang),        seorang lelaki yg pandai, tingkah lakunya sopan dan santun, halus budi bahasanya, dapat dipercaya, gigih, penyayang, dan setiakawan.
2) Siti Nurbaya sebagai pelaku utama (Tokoh Protagonis), anak Baginda Sulaeman (saudagar kaya di Padang), oseorang gadis yg lemah lembut, penyayang, tutur bahasanya halus, sopan dan santun, baik hati, setia kawan, patuh terhadap orang tua.
3) Datuk Maringgih sebagai pelaku utama (Tokoh Antagonis), laki-laki yang berwatak kikir, picik, penghasut, kejam, sombong, bengis, mata keranjang, penipu, egois, dan selalu memaksakan kehendaknya sendiri.
4) Sultan Mahmud Syah sebagai pelaku tambahan (Toloh Protagonis), Ayahnya Samsul Bahri yang berwatak Bijaksana, sopan, ramah, adil, dan penyayang.
5) Siti Maryam sebagai pelaku tambahan (Tokoh Protagonis),berwatak bijaksana, sopan, ramah, adil, penyayang.
6) Baginda Sulaeman sebagai pelaku tambahan (Tokoh Protagonis), berwatak bijaksana, sopan, ramah, adil, penyayang.
7) Zainularifin sebagai pelaku tambahan (Tokoh Protagonis), temannya Samsul Bahri yang bertingkahlaku sopan dan santun, halus budi bahasanya, dapat dipercaya, gigih, penyayang, dan setiakawan.
8) Bakhtiar sebagai pelaku tambahan (Tokoh Protagonis), temannya Samsul Bahri yang bertingkahlaku sopan dan santun, halus budi bahasanya, dapat dipercaya, gigih, penyayang, dan setiakawan.
9) Alimah sebagai pelaku tambahan (Tokoh Protagonis), saudaranya Siti Nurbaya yang bewatak lemah lembut, santun setiakawan, bijaksana.
10) Pak Ali sebagai pelaku tambahan (Tokoh Protagonis).
11) Pendekar Tiga sebagai pelaku tambahan (Tokoh Antagonis)
12) Pendekar Empat sebagai pelaku tambahan (Tokoh Antagonis)
13) Penekar Lima sebagai pelaku tambahan (Tokoh Antagonis)
14) Dokter sebagai pelaku tambahan (Tokoh Protagonis)

 Latar atau Seting ini terdiri atas dua bagian yaitu latar waktu dan latar tempat. Latar tempat dalam novel “Siti Nurbaya” diantaranya di sekolah, di kota Padang, di kota Jakarta, di Kebun Kelapa, di rumah, di halaman rumah, di kantor pos, dikapal dan lain-lain. Latar waktu: sekitar tahun 1920-an.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar